UMU BUTON ONLINE, 21/03/2023. Kegiatan Orientasi ini merupakan kegiatan Indonesia Buton Institut (IBI) Universitas Muslim (UMU) Buton bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) hari (Senin,21/03/2023) bertempat di aula pertemuan UMU Buton dilakukan kegiatan orientasi PIKR kepada mahasiswa Universitas Muslim Buton. Kegiatan orientasi ini diikuti oleh para dosen dan mahasiswa sebanyak 30 peserta sejak 08:00 dan selesai pukul 12:00 Wita. Acara dibuka dan dipimpin Plt. Indonesia Buton Institut (IBI), Muhammad Filtar, S.Pi., M.P.W.K.
Dalam penyampaiannya memohon maaf atas ketidak hadiran bapak Rektor dan Ketua Yayasan UMU Buton karena ada urusan yang sama pentingnya dengan kegiatan hari, namun demikian keduanya memberikan dukungan penuh kepada kegiatan ini karena seluruh civitas akademik akan memahami tujuan orientasi PIKR, orientasi sangat bermanfaat membangun ketahanan keluarga dimasa depan, hal ini tentu terkait dengan terciptanya kualitas sumber daya manusia, jelas plt. Direktur IBI “ Muhammad Filtar, S.Pi., M.P.W.K.
Ketua Yayasan Pendidikan Kepulauan Buton UMU Buton menyampaikan bahwa kegiatan itu harus diikuti dan disukseskan, karena itu kegiatan yang penting utamanya untuk peningkatan pemahaman bagaiman membangun keluarga yang kuat, yang berkualitas terbebas dari berbagai ancaman, terutama para mahasiswa agar mengetahui posisi mereka, kegiatan orientasi BKKBN sangat relevan dengan visi UMU Buton, yaitu terciptanya kualitas sumber daya manusia, yang berarti bahwa UMU Buton pada prinsipnya berupaya untuk menghadirkan kualitas sumber daya mahasiswa yang sehat, intelektual, akademis dan berpartisipasi terhadap pembangunan bangsa” jelas Drs. Ibrahim Marsela, M.M.
Orientasi ini berdasar pada fenomena keluarga-keluarga kita saat ini, ada anggota keluarga yang terjebak dengan berbagai pergaulan bebas karena lemahnya kontrol dan rencana keluarga, maka dari itu BKKBN memprogramkan PIKR kepada setiap kelompok pemuda dan mahasiswa yang meliputi kegiatan Generasi berencana (Gendre), pernikahan dini dan antisipasi pemakaian narkoba “ kata Tim BKKBN Baubua Ansarudin.
Seorang tim sosialisasi mengatakan bahwa generasi berencana adalah generasi yang terbebas dari keinginan untuk melakukan pertama pernikahan dini karena mereka tau bahwa pernikahan dini pernikahan dini sangat beresiko paling tidak usia perkawinan sesuai UU Nomor 16 Tahun 1979 dimana usia perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun, kedua terbebas sex bebas yang berpotensi terjangkiti berbagai penyakit jahat antara lain HIV/Aids dan hal ini sangat berbahaya terhadap eksistensi remaja dan juga merusak masa depan keluarganya setelah menikah nantinya, untuk hal ini BKKBN rutin bertemu untuk sharring dengan Departemen Agama, dan ketiga generasi muda terhindar dari pengaruh narkoba, saat ini generasi milenium banyak yang terpapar dengan narkoba sehingga BKKBN harus turun melakukan sosialisasi di kampus-kampus” jelas Mujijat.
Diakhir kegiatan orientasi ini Muhammad Filtar, S.Pi., M.P.W.K mengatakan bahwa pada prinsipnya sosialisasi pentingnya ketahanan membangun keluarga ini sama dengan upaya kita semua dan kerjasama kolaboratif antara lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah seperti kampus-kampus, hal yang terpeting adalah bahwa orientasi telah memberikan masukan yang produktif kepada para mahasiswa untuk antisipasi dini, tentu misi teman-teman BKKBN bukan hanya melakukan orientasi tapi juga diakhir kegiatan ini diharapkan terbentuk suatu program atau rencana kerja dan terbentuknya lembaga suatu unit kerja khusus tentang tentang misi kebaikan untuk generasi terencana kampus yang dimulai dari mempersiapkan kesadaran mahasiswa, sehingg visi kampus sejalan dengan tujuan BKKBN sebagai lembaga pemerintah” jelasnya.
Editor : Muhamad Firman Syah