UMU Online-18 Maret 2023 Ketua Program Studi Kewirausahaan Sanusi, SE,MM mengatakan, Kota BauBau harus mampu menciptakan SDM jawara atau jagoan wirausaha di tengah kemudahan berusaha pada saat ini yang didukung berbagai platform digital baik e-commerce ataupun sosial media.
“Penduduk BauBau itu punya mitos jadi daerah domisinya para jawara atau jagoan. Sekarang kita harus ubah ini karena kita harus menghadirkan entrepreneur baru. Jadi mari kita ciptakan jawara atau jagoan wirausaha,” ucap Ketua Program Studi Kewirausahaan UMU Buton Sanusi, SE,MM dalam acara Entrepreneur Wanted di Universitas Muslim Buton, Kota BauBau kamis (18/3).
Lebih lanjut, Ketua Program Studi Kewirausahaan FEB UMU Buton Sanusi, SE,MM sebagai salah satu nara sumber dalam pelaksanaan Entrepreneur wanted yang dihadiri mahasiswa dari berbagai program studi UMU Buton menambahkan saat ini, merek lokal sangat diminati oleh masyarakat. Hal ini dapat menjadi momentum yang tepat bagi generasi muda untuk beralih menjadi pebisnis.
Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, perguruan tinggi sebagai tempat bernaungnya generasi muda untuk menuntut ilmu dapat sekaligus mengoptimalkan peran untuk menjadi inkubator bisnis bagi para mahasiswa.
“Inkubator bisnis di perguruan tinggi harus diperbaiki, dampingi mahasiswanya. Jangan bikin produk yang sudah ada. Tapi kembangkan potensi lokal. Misalnya Kota BauBau bisa mengembangkan bisnis tukang cukur. Belum ada jasa layanan antar tukang cukur kan. Ini bisa dikembangkan,” kata Ka Prodi Kewirausahaan.
Ka Prodi Kewirausahaan optimistis, UMU Buton dapat mengambil peran dalam menciptakan UMKM masa depan yang dapat menguasai ekonomi digital bahkan hingga level global.
Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Yusman Sutoyo mengatakan untuk menjadi pebisnis, passion menjadi hal yang sangat pentingMenurutnya, dengan memiliki sesuatu hal yang diminati, produk yang akan dihasilkan akan diciptakan tanpa ada beban dan rasa cinta pada produk sendiri akan secara otomatis terbentuk.
“Kalau mau bisnis harus punya passion. Harus senang dengan sesuatu hal yang memang kalian minati. Kita kalau mau berusaha harus cinta produk kita. Sehingga kerja sampai jam berapa pun enggak berasa capek,” ucap Yusman.
Salah satu potensi yang dimiliki Kota BauBau, kata Yusman, ialah industri pengrajin kuningan Menurutnya, industri pengrajin kuningan sudah ada selama 100 tahun di Indonesia, sama dengan Gucci yang merupakan industri fesyen dari Italia.
Sementara itu, Rektor UMU Butonberharap acara Entrepreneur Wanted yang dilaksanakan setiap hari kamis dapat menumbuhkan inovasi bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha.
“Mudah-mudahan dengan acara ini dapat menumbuhkan inovasi karena kunci keberhasilan kota BauBau adalah inovasi. Saya ucapkan terima kasih atas penyelenggaraan acara ini kepada Direktorat Indonesia Buton Institute (IBI) UMU Buton. Semoga kita dapat menghadirkan wirausaha sukses dan mapan,” kata Dr. H. Sujiton, SE.,MM.
Acara ini juga dirangkai penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara BNI 46 BauBau dengan Universitas Muslim Buton. Selain itu, Kepala BNI 46 BauBau juga melakukan penanaman pohon di Kampus UMU Buton dalam rangka mendukung Gerakan Kampus Hijau.
Penulis: Firman Syah