FAPERTA UMU BUTON SIAPKAN TRIDHARMA SEMESTER GANJIL 2025/2026

UMU Online-Baubau, 21 Agustus 2025 Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muslim Buton kembali menegaskan komitmennya dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi melalui rapat persiapan semester ganjil tahun akademik 2025/2026. Rapat ini dipimpin langsung oleh Dekan Faperta dan dihadiri Rektor serta seluruh ketua program studi serta dosen lingkup fakultas. Pertemuan tersebut menjadi ajang silaturahmi akademik sekaligus ruang refleksi bersama untuk mengevaluasi perjalanan semester sebelumnya, merumuskan langkah-langkah perbaikan, serta menyatukan visi ke depan agar fakultas semakin kokoh dalam perannya sebagai motor penggerak pembangunan pertanian dan peternakan di daerah.

Suasana rapat berlangsung hangat namun penuh keseriusan. Dekan membuka pertemuan dengan menekankan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di era yang semakin kompetitif. Beliau menegaskan bahwa Tridharma Perguruan Tinggi bukan sekadar kewajiban formal, melainkan amanah mulia yang harus dijalankan dengan hati dan dedikasi. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian adalah tiga pilar yang jika berjalan seimbang akan melahirkan generasi unggul, penelitian yang bermanfaat, serta kontribusi nyata bagi masyarakat.

Rektor UMU Buton dalam arahannya menekankan bahwa pelaksanaan Tridharma harus dipahami bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan sebuah panggilan moral dan pengabdian kepada bangsa. Ia mengingatkan bahwa fakultas ini memiliki posisi strategis karena bidang pertanian dan peternakan sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, dosen tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga menjadi teladan, peneliti yang produktif, serta pengabdi yang mampu memberi solusi nyata di tengah masyarakat. Rektor juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas fakultas, pengembangan kurikulum yang adaptif dengan era digital, dan keberanian untuk melahirkan inovasi.

Lebih jauh, Rektor mengajak seluruh dosen dan kaprodi untuk menanamkan budaya kualitas dalam setiap aspek. “Kita tidak bisa hanya berjalan di tempat. Mahasiswa menaruh harapan besar kepada kita, dan masyarakat menunggu kontribusi nyata dari kampus ini. Mari jadikan Faperta sebagai motor penggerak pembangunan daerah melalui pendidikan yang berkualitas, penelitian yang bermanfaat, dan pengabdian yang menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujarnya dalam sambutan penuh semangat.

Arahan Rektor itu disambut hangat oleh seluruh peserta rapat. Para dosen merasa semakin termotivasi untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih interaktif, menggalakkan penelitian aplikatif, serta memperluas program pengabdian masyarakat. Kaprodi juga menyampaikan bahwa secara umum persiapan perkuliahan semester ganjil berjalan baik. Jadwal sudah tersusun, tenaga pengajar siap, dan perangkat pembelajaran telah dipersiapkan. Meski begitu, koordinasi tetap diperlukan agar pelaksanaan berjalan sesuai dengan standar mutu yang diharapkan.

Rapat dimulai dengan evaluasi terhadap pelaksanaan Tridharma pada semester genap 2024/2025. Evaluasi ini dipandang sebagai cermin yang jujur untuk melihat apa yang telah dicapai dan apa yang masih perlu diperbaiki. Para dosen dan kaprodi menyampaikan laporan mereka dengan terbuka. Ditemukan sejumlah hal yang berjalan baik, seperti disiplin pelaksanaan perkuliahan, antusiasme mahasiswa dalam kegiatan praktikum, serta peningkatan jumlah penelitian dosen. Namun, rapat juga menyoroti beberapa aspek yang harus segera dibenahi. Misalnya, masih ada kebutuhan mendesak untuk melakukan improvisasi metode mengajar. Beberapa mahasiswa merasa perkuliahan masih terlalu monoton, sehingga dosen didorong untuk lebih kreatif menggunakan pendekatan interaktif, diskusi kelompok, atau studi kasus lapangan agar capaian pembelajaran tercapai lebih maksimal.

Selain itu, keterbatasan fasilitas praktikum menjadi perhatian. Fakultas yang memiliki orientasi keilmuan berbasis praktik tentu sangat bergantung pada laboratorium lapangan. Karena itu, muncul gagasan untuk memperluas fasilitas dengan menambah laboratorium lapangan baru atau memanfaatkan lahan kerja sama dengan masyarakat sebagai tempat praktik mahasiswa. Langkah ini dinilai penting agar ilmu yang diperoleh mahasiswa tidak hanya sebatas teori, tetapi juga terasah melalui pengalaman nyata di lapangan.

Rapat juga membahas pentingnya memperluas jaringan kerja sama eksternal. Dekan dan kaprodi menekankan perlunya menjalin Memorandum of Understanding (MoU) baru dengan dinas-dinas terkait, seperti dinas pertanian, peternakan, maupun lembaga swasta yang bergerak di bidang pangan. Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung kegiatan praktikum mahasiswa, membuka kesempatan magang, serta memperluas peluang penelitian yang lebih aplikatif. Dengan keterlibatan langsung mitra eksternal, mahasiswa Faperta UMU Buton diharapkan semakin siap menghadapi dunia kerja.

Setelah pembahasan evaluasi, rapat berlanjut pada penyampaian laporan persiapan dari masing-masing program studi. Kaprodi Agribisnis, Agroteknologi, dan Peternakan secara bergiliran memaparkan kesiapan mereka dalam menghadapi semester ganjil mendatang. Secara umum, semua program studi melaporkan bahwa persiapan berjalan lancar. Jadwal kuliah sudah disusun, dosen telah siap mengajar, serta perangkat pembelajaran telah dipersiapkan. Namun, mereka tetap menekankan pentingnya koordinasi berkelanjutan antara program studi, fakultas, dan universitas agar semua kegiatan dapat berjalan sinergis.

Dekan dalam arahannya menekankan bahwa keberhasilan fakultas tidak hanya diukur dari kelancaran kegiatan akademik semata, melainkan juga dari sejauh mana dosen dan mahasiswa mampu menghasilkan penelitian yang berguna dan pengabdian yang berdampak pada masyarakat. Beliau mengingatkan bahwa fakultas ini berdiri di daerah dengan potensi pertanian dan peternakan yang luar biasa, sehingga penelitian harus diarahkan untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat lokal. Beberapa ide penelitian yang mengemuka dalam rapat antara lain inovasi pakan ternak berbasis sumber daya lokal, teknologi pertanian sederhana untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan, serta strategi pemberdayaan petani agar lebih adaptif terhadap perubahan iklim.

Bidang pengabdian masyarakat juga mendapat perhatian serius. Para dosen sepakat bahwa kegiatan pengabdian harus lebih terstruktur dan terukur dampaknya. Mahasiswa didorong untuk lebih aktif terlibat dalam program “mahasiswa mengabdi” di desa-desa mitra. Dengan begitu, mereka dapat belajar langsung dari masyarakat sekaligus memberikan kontribusi nyata melalui transfer pengetahuan dan teknologi. Pendampingan petani lokal, edukasi kesehatan hewan, dan pelatihan budidaya pertanian berkelanjutan menjadi beberapa program yang akan dijalankan pada semester mendatang.

Rapat berlangsung kondusif dan produktif. Masing-masing peserta menyampaikan gagasan dengan semangat kebersamaan. Meskipun ada perbedaan pandangan, semuanya bermuara pada komitmen yang sama: meningkatkan kualitas pelayanan akademik kepada mahasiswa dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Pada akhir rapat, suasana terasa penuh optimisme. Dekan menutup dengan sebuah pesan inspiratif bahwa fakultas ini bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat mencetak agen perubahan. Mahasiswa Faperta UMU Buton harus dipersiapkan tidak hanya sebagai lulusan yang siap bekerja, tetapi juga sebagai insan yang mampu menciptakan lapangan kerja, memberdayakan masyarakat, dan menjadi solusi atas tantangan pembangunan pertanian dan peternakan di daerah.

Pesan tersebut disambut hangat oleh seluruh peserta rapat. Para dosen merasa semakin termotivasi untuk terus mengembangkan diri, baik dalam bidang pengajaran, penelitian, maupun pengabdian. Mereka sadar bahwa tugas seorang pendidik bukan hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menginspirasi dan membimbing mahasiswa menjadi generasi yang tangguh. Sementara itu, para kaprodi merasa bangga karena fakultas mereka memiliki visi yang jelas dan strategi yang terarah.

Harapan besar pun mengiringi berakhirnya rapat tersebut. Semester ganjil 2025/2026 dipandang bukan sekadar awal tahun akademik baru, melainkan momentum baru untuk memperkuat sinergi dan inovasi. Dengan persiapan yang matang, Faperta UMU Buton yakin dapat menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi secara lebih berkualitas. Pendidikan yang membentuk karakter, penelitian yang menghasilkan solusi, serta pengabdian yang menyatu dengan masyarakat adalah wujud nyata komitmen fakultas dalam mengabdi kepada bangsa.

Fakultas Pertanian dan Peternakan UMU Buton percaya bahwa dengan kerja sama, dedikasi, dan semangat kebersamaan, tidak ada tantangan yang terlalu besar untuk dihadapi. Rapat persiapan ini menjadi bukti bahwa civitas akademika Faperta UMU Buton selalu siap melangkah maju, membawa perubahan, dan meneguhkan eksistensinya sebagai bagian penting dari pembangunan pertanian dan peternakan di daerah. Dengan tekad yang kuat, fakultas optimis dapat melahirkan lulusan yang unggul, riset yang bermanfaat, dan pengabdian yang memberi dampak luas bagi masyarakat.

Bagikan:

Scroll to Top